Wednesday, November 21, 2018

Makalah kanker ovarium


MAKALAH
KANKER OVARIUM


LOGO UNIK.jpg



OLEH :
1.      TASIK BINTOEN
2.      SITI HADMINA
3.      BENEDIKTA TECY MAGUS




D. IV KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI
TAHUN 2018/2019









KATA PENGANTAR

           

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat_NYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

    Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

    Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.


Kediri,  September 2018



Penulis







DAFTAR ISI






BAB I

PENDAHULUAN


Kanker ovarium merupakan penyebab kematian utama pada kasus keganasan ginekologi, dan sampai tahun 1998 kanker ovarium merupakan kanker kelima tersering yang menyebabkan kematian wanita di Amerika Serikat setelah kanker paru-paru, kolorektal, payudara, dan pankreas. Insidensinya pada wanita dibawah 50 tahun m5,3 per 100.000 dan meningkat menjadi 41,4 per 100.000 pada wanita di atas 50 tahun.
Di Indonesia kanker ovarium menduduki urutan ke enam terbanyak dari keganasan pada wanita setelah karsinoma serviks uteri, payudara, kolorektal, kulit dan limfoma.
Pada umumnya kanker ovarium ditemukan pada stadium lanjut. Tumor membesar dan menyebar keorgan sekitarnya tanpa keluhan. Itulah sebabnya tumor ini dikenal sebagai penyakit yang tumbuh diam-diam namun mematikan (silen killer). Kanker ovarium umumnya baru menimbulkan keluhan apabila telah menyebar kerongga peritoneum, pada keadaan seperti ini tindakan pembedahan dan terapi adjuvan sering kali tidak menolong. Penderita akan meninggal karena malnutrisi dan obstruksi usus halus akibat tumor intraperitoneal.

1.             Apa Pengertian kanker ovarium?
2.             Klasifikasi kanker ovarium ?
3.             Apa saja tanda dan gejala dari kanker ovarium?
4.             Apa saja faktor resiko kanker ovarium?
5.             Bagaimana cara mendeteksi dini kanker ovarium ?
6.             Bagaimana cara penanganan kanker ovarium?






1.             Untuk  mengetahui pengertian kanker ovarium
2.             Untuk mengetahui klasifikasi kanker ovarium
3.             Untuk mengetahui tanda dan gelaja terjadinya kanker ovarium
4.             Untuk mengetahui faktor resiko kanker ovarium
5.             Untuk mengetahui bagaimana cara mendeteksi dini kanker ovarium
6.             Untuk mengetahui cara pencegahan kanker ovarium
7.             Untuk mengetahui cara penanganan kanker ovarium




























Kanker ovarium merupakan keganasan yang muncul dari ovarium; kanker yang sangat progresif; sulit didiagnosis.
Kanker ovarium berasal dari sel - sel yang menyusun ovarium yaitu sel epitelial, sel germinal dan sel stromal. Sel kanker dalam ovarium juga dapat berasal dari metastasis organ lainnya terutama sel kanker payudara dan kanker kolon tapi tidak dapat dikatakan sebagai kanker ovarium. (Andesa, Hesa, 2010)
Kanker merupakan tumor ganas ginekologi urutan kedua setelah kanker leher rahim.
Tahap-tahap kanker ovarium (Price, 2002):
1.    Stadium I        : Pertumbuhan terbatas pada ovarium.
2.    Stadium II       : Pertumbuhan mencakup satu atau kedua ovarium dengan perluas pelvis.
3.    Stadium III     : Pertumbuhan mencakup satu atau kedua ovarium dengan metastasis diluar pelvis atau nodus inguinal atau retro peritoneal positif.
4.    Stadium IV     :Pertumbuhan mencakup satu/kedua ovarium dengan metastasis jauh.

Sedangkan pembagian stadium kanker ovarium menurut  International  Federation  of  Gynecologist  and Obstetricians (FIGO) 1987 sebagai berikut: 
Tabel 2.1 Stadium kanker ovarium
Stadium  kanker ovarium  primer (FIGO, 1987)
Kategori
Stadium I
Pertumbuhan terbatas pada ovarium
Ia
Pertumbuhan  terbatas  pada  satu  ovarium,  tidak  ada asites yang  berisi  sel  ganas,  tidak  ada  pertumbuhan  di permukaan luar, kapsul utuh.
Ib
Pertumbuhan  terbatas  pada  kedua  ovarium,  tidak  ada asites berisi  sel  ganas,  tidak  ada  tumor  di  permukaan luar,  kapsul intak.
Ic
Tumor  dengan  stadium  Ia  atau  Ib  tetapi  ada  tumor  di permukaan luar satu atau kedua ovarium, atau dengan kapsul pecah,  atau  dengan  asites  berisi  sel  ganas  atau dengan bilasan peritoneum positif.
Stadium II
Pertumbuhan  pada  satu  atau  kedua  ovarium  dengan perluasan ke panggul.
Iia
Perluasan dan/atau metastasis ke uterus dan/atau tuba.
Iib
Perluasan ke jaringan pelvis lainnya.
Iic
Tumor  stadium  IIa  atau  IIb  tetapi  dengan  tumor  pada permukaan  satu  atau  kedua  ovarium,  kapsul  pecah, atau dengan  asites  yang  mengandung  sel  ganas  atau dengan bilasan peritoneum positif.
Stadium III
Tumor  mengenai  satu  atau  kedua  ovarium,  dengan bukti mikroskopik  metastasis  kavum  peritoneal  di  luar pelvis, dan/atau metastasis ke kelenjar limfe regional.
IIIa
Tumor terbatas di pelvis kecil dengan kelenjar getah bening negatif  tetapi  secara  histologik  dan  dikonfirmasi  secara mikroskopik  adanya  pertumbuhan  (seeding)  di permukaan peritoneum abdominal.
IIIb
Tumor mengenai satu atau kedua ovarium dengan implant di permukaan  peritoneum  dan  terbukti  secara mikroskopik, diameter  tidak  melebihi  2  cm,  dan kelenjar  getah  bening negatif.
IIIc
Implan  di  abdomen  dengan  diameter  >  2  cm  dan/atau kelenjar getah bening retroperitoneal atau inguinal positif.
Stadium IV
Pertumbuhan  mengenai  satu  atau  kedua  ovarium dengan metastasis  jauh.  Bila  efusi  pleura  dan  hasil sitologinya positif  dimasukkan  dalam  stadium  IV.  Begitu juga metastasis ke parenkim liver.

Kanker ovarium sulit terdeteksi, hanya sekitar 10 % dari kanker ovarium yang terdeteksi pada stadium awal, keluhan biasanya nyeri daerah abdomen disertai keluhan–keluhan:
1.         Keluhan utama yang sering pada stadium dini rasa tidak enak atau nyeri perut bagian bawah akibat perengangan kapsul dari tumor
2.         Pembesaran abdomen akibat penumpukan cairan dalam rongga abdomen (ascites)
3.         Gangguan sistem gastrointestinal; konstipasi, mual, rasa penuh, hilangnya nafsu makan dll.
4.         Gangguan sistem urinaria; inkontinensia uri
5.         Perasaan tidak nyaman pada rongga abdomen dan pelvis
6.         Menstruasi tidak teratur
7.         Lelah
8.         Keluarnya cairan abnormal pervaginam (vaginal discharge)
9.         Nyeri saat berhubungan seksual
10.     Penurunan berat badan

1.         Riwayat keluarga
2.         Nulipara
3.         Menopause

1.    Pemeriksaan darah lengkap
2.    Pemeriksaan kimia darah
3.    Serum HCG
4.    Alfa fetoprotein
5.    Analisa air kemih
6.    Pemeriksaan saluran encernaan
7.    Laparatomi
8.    CT scan atau MRI perut
9.    Pemeriksaan panggul
10.     USG menggunakan frekuensi tinggi gelombang suara untuk menghasilkan gambar dari bagian dalam tubuh
11.     Pembedahan untuk mengangkat contoh jaringan untuk pengujian
12.     CA125 tes darah. CA125 adalah protein yang ditemukan pada permukaan sel kanker ovarium dan beberapa jaringan  sehat. Banyak wanita dengan kanker ovarium memiliki tingkat abnormal tinggi CA125 dalam darah mereka.

1.    Terapi radiasi (jarang digunakan karena dapat menyebabkan mielosupresi, yang membatasi keefektifan kemoterapi)
2.    Radioisotop sebagai terapi anjuran
3.    Diet tinggi protein
4.    Makan sedikit tetapi sering.
5.     Kemoterapi setelah pembedahan
6.    Imunoterapi
7.    Histerektomi total per abdomen dan salpingo-ooforektomi bilateral dengan reseksi tumor.



















BAB III

PENUTUP




Kanker ovarium merupakan tumor dengan histiogenesis yang beraneka ragam, dapat berasal dari ketiga dermoblast (ektodermal, endodermal, mesodermal) dengan sifat-sifat histiologis maupun biologis yang beraneka ragam. Penyebab pasti dari penyakit ini tidak diketahui.

Telatnya diagnosa kanker ovarium karena tanda dan gejala yang samar-samar membuat kanker ini disebut silent killer. Namun kita dapat mencegah terjadinya kanker ovarium dengan pola hidup yang bersih dan sehat. Selain itu, dengan mengatur pola makan kita akan mengurangi resiko terjadinya kanker.